bila cinta adalah hak logika,
masihkah kau berpikir aku akan berdiri
sebagai penurut takdir...
tapi pilihan itu tak pernah ada.
hanya hatiku berlari dan menabrakmu,
tak sengaja.
dan kesalahan itu jadi tanggungan hatiku
terlanjur berlabuh dan terlambat menyadari,
seseorang telah lebih dulu menepi
di dermagamu.
March 29, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
relakan saja, rasa itu kuanggap wajar adanya. biar waktu yang critakan kehendaknya.
ps:puisi bagus,deph.lagi2 blom dijdlin,gw jg mo kasih srn tp blom tau apa yg pas.hehehe
hehehe...ngerti aje ye. thanks ya gi,
ditunggu sarannya...
Post a Comment