hari ini tukang pos mengantar kiriman darimu
keranjang berisi lelah, duka, luka yang jenuh
betapa sarat. dan berat.
lebih banyak dari semua tawa yang pernah engkau gelakkan.
aku menyeretnya masuk, membiarkannya teronggok
di sudut kamar.
berharap rayap merapat, menyantap sampai lenyap
hingga ringkas tak berbekas.
namun risau masih tersisa
menuntun mata ke mulut jendela
melihat ranting patah, dan bertanya:
benarkah kau sudah mengirim semua padaku
atau masih menyisakan sedikit
untuk menangis?
gomen nasai...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment