aku cukup bahagia
menghidangkan puisi di atas piringmu
setiap waktu makan tiba
duduk bersama menyiangi penat dan menata tawa
di atas rimbun rumpun ilalang kehidupan
bila sesaat kemudian,
dari tempatku berdiri ada mentari
yang tertatih pincang ke kaki langit
tertembak peluru waktu yang mendesingkan kepulangan pada akhirnya
masih ada lengkung pada senyum ini
tandanya aku sudah bahagia
itu saja.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
tak ada yang sia2 dalam segala bentuk perjuangan ... :)
..tertembak peluru waktu,
yang mendesingkan kepulangan pada akhirnya..
kalo sprti diatas buat gw dapet, soalnya sebelumnya gw ga mudeng hehehe
puisinya ranum bgtt..
@ hoe:
thanks commentnya :)
@ sakitrahang:
so tau ah...mudeng apa...hehehe
emangnya mangga muda dikata ranum...
jadi pengen ganti puisinya:
duduk bersamamu menyiangi kulit mangga...buat dibikin rujak..enak banget..
aduh bukan bahagia namanya,kalo ditambah rujak sih lebih dari cukup bahagia.hihihi
Post a Comment