Engkau bagai warna yang tak pernah luntur dalam sembabku, betapapun telah basahnya air mata. Seperti mimpi indah yang tak ijinkan aku terjaga. Mimpi yang mengandung senandung, yang merayap lembab perlahan, membasahi renungan yang lelah. Lelah menunggu waktu yang muram untuk menyusuri pelabuhan kekal di ujung tidurku.
Cinta, benarkah bukan bayangmu di dermaga?
May 26, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)


2 comments:
Puisi ini kalo dibaca2,....ehem....jawaban puisinya Thepe yah? (sok teu deh gw....)
halahh...
emang sok teu nih..hehehe
bukan lagi jawab siapa2 euy..
Post a Comment