September 26, 2007

While you were sleeping*

aku melihat malam, telentang pulas pada raut wajahmu
dan sekuntum bunga tidur mekar di balik matamu yang pejam.
duduk di sampingmu bagai membaca mimpi,
sedang tafsir-tafsirnya berbisik hanya dalam gumam:
igauan yang tak sempat engkau suratkan.

aku melihat pagi, pelan mendekat dari kejauhan yang terukur
di sisi tempat tidurmu tumbuh sebuah tanya,
tentang apa yang tengah kau lihat, dan kemana
rohmu pergi, ke tempat-tempat yang mungkin
tak pernah dipijak kakimu.
bukankah menyenangkan seandainya kita bisa bercerita
sambil menyusuri mimpi?

namun nikmati saja,
biarkan demikian adanya
lelap yang sempurna hingga fajar mengakhiri.
sesungguhnya,
berkisah selalu bisa menunggu sampai engkau terbangun.


akhir-akhir ini, saya sering berpikir tentang betapa menyenangkannya bisa melihat wajah orang-orang yang kita sayangi waktu mereka tidur. Mungkin ada perasaan yang tidak tergantikan. Dan menurut saya, orang-orang yang memiliki kesempatan ini: --terjaga di satu malam untuk melihat wajah-wajah lelap orang tersayang mereka-- termasuk orang-orang yang beruntung. :)

* judul film

1 comment:

Anonymous said...

aduh gurih banget puisinya.

serasa ngeliat surga saat kita liat wajah2 org yg kita sayangi waktu mereka tidur.